TERJEBAK DALAM RIBA
Kebanyakan orang di dunia ini menginginkan kehidupan yang baik, baik dari segi materi (harta benda, perhiasan, anak)yang selanjutnya sering disebut sebagai kenikmatan dunia. Maupun dari segi spiritual / ruhani (ketenangan, tenteram hati), yang selanjutnya disebut sebagai bekal menuju akherat. seharusnya antara dunia dan akherat itu berimbang,bahkan menurut para alim, bekal menuju akherat harusnya lebih di utamakan atau lebih banyak.
Namun kenyataannya, manusia cenderung untuk memperbanyak kenikmatan dunia dari pada mengumpulkan bekal menuju akherat. Hal itu karena manusia lebih suka memperturutkan hawa nafsu. Sebagaimana telah Di sebutkan Allah dalam alqur’an surat Ali Imron ayat 14 yang artinya ...”Dijadikan indah pada (Pandangan) manusia kecintaan kepada apa apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas perak kuda pilihan, binatang binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kenikmatan hidup di dunia; dan disisi Allah lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS 3:14)
Dengan memperturutkan nafsu untuk kenikmatan dunia sebagian orang terkadang lupa atau bahkan tidak tahu cara yang benar “HALAL” untuk mendapatkan kenikmatan dunia. Mereka menggunakan semua cara bahkan cara cara yang di larang Allah pun mereka kerjakan seperti menipu, mengambil harta orang dengan cara dholim, mengurangi timbangan, korupsi, RIBA dan lain lainnya.
terkait dengan Riba sebetulnya Allah sudah memberi peringatan kepada kita Dalam QS: Albaqoroh ayat 275 yang artinya....”Orang-orang yang makan (mengambil)riba tidak dapatberdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah di sebabkan mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginyaapa yang telah di ambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya( terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba) maka orang orang itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS:2:275)
Riba itu ada dua macam : nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang di syaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian , seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini riba nasiah yang berlipat ganda dan umum terjadi pada masyarakat arab zaman jahiliyyah
Orang yang mengambil riba tidak bisa berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaiton artinya tidak tenteram jiwanya. Kalau kita meyakini kebenaran qur’an, pastilah kita juga meyakini apa yang dikatakan Allah tersebut, bahwa orang yang yang mengambil riba maka jiwanya tidak tenteram, di saat awal sepertinya terlihat hartanya banyak, mudah, enak dan lain lain tapi lama kelamaan hati mulai gelisah, mudah emosi, cemas, dada tratapa, hingga akhirnya Allah membuktikan ayat berikutnya, yakni QS:2:276 yang artinya Allah memusnahkan riba dan menyuburkan shodaqoh. Maka ketika seseorang manusia merasa bangga dengan harta riba mestinya dia bersiap siap untuk di bangkrutkan.
ADAKAH SOBAT SEKALIAN YANG PERNAH TERJEBAK RIBA, KEMUDIAN BANGKRUT?
Jawabnya banyak banget, pertanyaannya memang terjebak riba, jadi bisa jadi tidak sengaja atau tidak tahu bahwa mereka telah terjebak riba. Karena dimasyarakat kita banyak yang menyangka bawa yang dikenakan hukum RIBA adalah mereka mereka yang memakan RIBA (pemberi hutang) padahal pemberi makan riba dan orang-orang yang terkait didalamnyapun ikut termasuk di dalam kategori RIBA,sebagai mana yang disampaikan Nabi SAW dalam Hadist “ Jabir r.a. berkata: Rasulullah SAW. Melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Beliau bersabda: “mereka itu sama”. Riwayat Muslim.
Seperti kata para motivator motivator bisnis, bahwa hidup ini adalah pilihan. Kita bisa memilih yang baik,juga bisa memilih yang tidak baik. Dan Sebenarnya Allah telah lama memberikan pilihan. Bahkan memberi petunjuk kepada kita berkaitan dengan bagaimana kita untuk mendapatkan kenikmatan. Yakni telah disebut dalam surat ali imron ayat 15 dan 16, yang artinya...”Katakanlah; “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”, untuk orang orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai – sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai)istri-istri yang di sucikan serta keridhaan Allah: dan Allah Maha Melihat akan hamba hamba-Nya(QS:3:15)” “ (yaitu) orang orang yang berdoa: “YaTuhan Kami, Sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa dosa kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”(QS:3:16) Nah...Bagi yang sudah terjebak Riba, segera berTAUBAT,segera tinggalkan RIBA, dan per banyak amal sholih.
SEMOGA ALLAH SWT SELALU MENUNJUKKAN DAN MEMBIMBING KITA KEPADA JALAN YANG LURUS, AMIN