Ketika kami sedang bersantai, sambil menunggu pelanggan sore itu datang lah dua orang berboncengan dengan motor vario merah. Setelah membuka helm yang menutupi wajahnya barulah kami tahu kalau mereka adalah teman sekolah kami.
"Assalamu'alaikum " mereka berdua dengan kompak mengucap salam kepada kami
"waalaikumsalam warrohmatullahi wabarakhatuh" kami juga dengan serempak menjawab salam mereka kemudian kami mempersilahkan masuk mereka berdua.
"Pertama tama tujuan kami kesini ingin bersilaturahmi kepadamas harjo sekeluarga" dengan basa basi mereka mulai membuka pembicaraan, kemudian di lanjut
" yang kedua mas, kami merasa sedih mas melihat kondisi ummat saat ini, ummat saat ini benar benar berada dalam kondisi yang memprihatinkan, ekonomi sudah di kuasai oleh kapitalis, banyak saudara kita yang kekurangan namun di sisi lain para kapitalis mengeruk ekonomi sebesar besarnya dari ummat ini, salah satu contohnya kios kios kecil sekarang harus gulung tikar karena harus bersaing dengan ****mart dan ****mart, kehidupan beragamapun juga memprihatinkan, banyak yang mengaku islam tapi tidak sholat, tidak zakat, tidak puasa, itu semua dikarenakan minimnya pendidikan agama islam yang sampai kepada mereka"
"Hmm... trus gimana mas"
"Gini mas harjo,...mestinya kita sebagai generasi muda islam harus bangkit, kita harus kembalikan kejayaaan islam dengan cara membangkitkan ekonomi ummat, kita harus bangkitkan potensi ummat, dan bersamaan dengan itu kita perkuat pondasi agama dengan memberikan ilmu ilmu agama dalam pertemuan rutin yang bisa kita adakan minimal satu minggu sekali" dengan bersemangat dan bersungguh sungguh temenku mengutarakan gagasannya
"Saya setuju dengan gagasan njenengan mas, kalau ummat ini kuat aqidah dan ekonominya inshaallah kejayaan islam pastilah terpampang di depan mata, tapi caranya Bagaimana mas?"
" Nah ..ini jawaban yang saya tunggu mas harjo, berarti njenengan setuju dengan pemikiran kami"
"iya..."
"Gini mas Harjo, untuk membangkitkan ekonomi ummat, kita perlu bersatu dan menyatukan ummat kepada satu ukhuwah kepada satu payung"
"Assalamu'alaikum " mereka berdua dengan kompak mengucap salam kepada kami
"waalaikumsalam warrohmatullahi wabarakhatuh" kami juga dengan serempak menjawab salam mereka kemudian kami mempersilahkan masuk mereka berdua.
"Pertama tama tujuan kami kesini ingin bersilaturahmi kepadamas harjo sekeluarga" dengan basa basi mereka mulai membuka pembicaraan, kemudian di lanjut
" yang kedua mas, kami merasa sedih mas melihat kondisi ummat saat ini, ummat saat ini benar benar berada dalam kondisi yang memprihatinkan, ekonomi sudah di kuasai oleh kapitalis, banyak saudara kita yang kekurangan namun di sisi lain para kapitalis mengeruk ekonomi sebesar besarnya dari ummat ini, salah satu contohnya kios kios kecil sekarang harus gulung tikar karena harus bersaing dengan ****mart dan ****mart, kehidupan beragamapun juga memprihatinkan, banyak yang mengaku islam tapi tidak sholat, tidak zakat, tidak puasa, itu semua dikarenakan minimnya pendidikan agama islam yang sampai kepada mereka"
"Hmm... trus gimana mas"
"Gini mas harjo,...mestinya kita sebagai generasi muda islam harus bangkit, kita harus kembalikan kejayaaan islam dengan cara membangkitkan ekonomi ummat, kita harus bangkitkan potensi ummat, dan bersamaan dengan itu kita perkuat pondasi agama dengan memberikan ilmu ilmu agama dalam pertemuan rutin yang bisa kita adakan minimal satu minggu sekali" dengan bersemangat dan bersungguh sungguh temenku mengutarakan gagasannya
"Saya setuju dengan gagasan njenengan mas, kalau ummat ini kuat aqidah dan ekonominya inshaallah kejayaan islam pastilah terpampang di depan mata, tapi caranya Bagaimana mas?"
" Nah ..ini jawaban yang saya tunggu mas harjo, berarti njenengan setuju dengan pemikiran kami"
"iya..."
"Gini mas Harjo, untuk membangkitkan ekonomi ummat, kita perlu bersatu dan menyatukan ummat kepada satu ukhuwah kepada satu payung"
saya mulai berfikir "waah...temenku ini jangan jangan mau ngajak aku ke Partai!!"
"iya mas, lantas bagaimana cara menyatukan umat dalam satu payung"
"Siip berlanjut mas harjo" terlihat wajah temenku cerah ceria dan bersemangat setelah mendapat jawaban saya
"mas harjo.. kalau njenengan sudah sangat klop denngan pemikiran dan gagasan kami, kami langsung saja sampaikan strateginya"
"gini mas Harjo, ini ada suatu bisnis syari'ah, yang cara bekerjanya dengan menyatukan ummat, membentuk barisan yang kuat, bisnis ini di rancang oleh ustadz terkenal di negeri ini, sudah banyak yang berhasil luar biasa padahal bisnis ini baru di launching, itu kenapa mas??, karena cara kerja bisnis ini sangat dan sangat mudah"
Hmmm...aku mulai paham...temenku ini pasti mau ngajak bisnis MLM
"Saya lanjut ya mas, Bisnis ini tidak butuh modal banyak , yang dibutuhkan hanya keberanian dan keuletan. kalau mas harjo serius modal tidak ada limaratus ribu, dan tiap hari bekerja hanya satu sampai dua jam dan dilakukan istiqomah, hasilnya wooow dalam tiga bulan mas Harjo akan terkejut"
"Bisnisnya yang dijual apa mas? "
"Yang di jual macem macem mas, ada herbal ada pulsa dan masih banyak lainnya, gimana mas harjo bergabung ya!! , untuk membangkitkan ummat ini sekaligus dakwah mas"
"Nanti dulu.. saya mesti jelas dulu, tentang bisnis ini"
"Oke mas... Bisnis ini adalah Multi Level Marketing"
nah...benerkan MULTI LEVEL MARKETING (MLM)
"MAS HARJO jangan heran dulu, mungkin mas harjo telah banyak mendengar bisnis MLM, dan banyak yang memberitakan bisnis MLM itu bisnis yang tidak baik. tapi ini beda mas, ini MLM syari'ah, yang menggagas juga ustadz dan anggotanya juga kebanyakan ustadz, jadi mas harjo tidak usah khawatir dengan halal haramnya. kerjanya sangat mudah mas cukup menyampaikan atau dengan kata lain berdakwah, rutin tiap hari satu sampai dua jam".
Begitu mereka menyampaikan bahwa bisnisnya adalah bisnis MLM, inilah saatnya saya bicara banyak.
"Mas..saya dulu Pernah juga ikut bisnis MLM yang juga Syar'iah, Anggotanya juga kebanyakan ustadz.. di MLM syari'ah tersebut posisi saya sudah " Executive Directur" dengan Downline yang lumayan banyak" Kemudian saya tunjukkan data data piagam dan apa apa yang pernah saya peroleh dari bisnis saya dulu. Hingga Akhir tahun 2011 kami bertemu seseorang di kota KUDUS, beliau seorang ustadz mantan pebisnis hebat. Nama beliau Ahmad Muslim, kalau pengin kenal beliau bisa like fanpages beliau di facebook dengan nama "ustad ahmad muslim" beliau mengatakan "mas Harjo sebaik baik bisnis di MLM antara manfaat dan mudhorotnya pasti banyak mudhorotnya, salah satu mudhorotnya adalah ada yang di dholimi paling tidak merasa di dholimi akhirnya ukhuwah dan persahabatan jadi pecah " setelah saya cocok cocokkan dengan kondisi dan keadaan bisnis saya memang benar apa yang dikatakan oleh ustadz ahmad muslim. sudah berapa banyak sahabat saya yang dulunya suka silaturahmi ke rumah saya tapi semenjak dia ikut bisnis MLM Syari'ah yang saya ajak, dan dia tidak berhasil akhirnya jadi ndak pernah silaturahmi lagi, juga yang saya lihat dan dengar di luaran karena perpecahan perusahaan MLM syari'ah tersebut , antara sesama muslim malah saling mencela, menghina karena mencari benarnya sendiri. saya dibimbing oleh ustadz ahmad muslim untuk berada di jalan yang lurus , bisnislah dengan cara yang benar, tidak usah kuatir dengan rejeki yang Allah berikan, tidak usah membuat trik trik yang macam macam semisal memprediksi hasil dengan akal akal manusia. ikutilah trik Allah untuk mendapat rejeki. caranya Pepet terus Allah Tempel terus tunjukkan kepada Allah bahwa anda dekat dengan Allah. ikuti rumusnya, Shodaqoh /infak lanjut Do'a terus Ikhtiar selanjutnya pasrah (Tawakal). Usaha apapun,bisnis apapun, dimanapun tempatnya kalau Allah sudah membuka pintu rejekiNya ikhtiar akan semakin mudah. sejak saat itulah kami meninggalkan bisnis MLM dan berjanji tidak akan lagi berbisnis dengan cara MLM. kemudian di Akhir tahun 2013, Allah memperlihatkan kepada kami sebuah kajian islam yang di pimpin oleh Ustadz Drs. ahmad Sukina dengan bendera organisasinya MAJELIS TAFSIR ALQUR'AN, dimana menyangkut masalah bisnis MLM beliau ustadz Drs. Ahmad Sukina juga menyatakan yang intinya sama dengan yang disampaikan oleh ustadz ahmad muslim. intinya di Bisnis MLM pasti ada yang di Dholimi paling tidak merasa di Dholimi"
"Jadi dengan rasa hormat, kami tidak bisa membantu usaha njenengan untuk mengangkat ekonomi ummat dan menyatukan ummat dengan cara MLM karena saya khawatir justru menjadikan ekonominya terpuruk dan terpecah belah ukhuwahnya... sekalian kalau njenengan berkenan Monggo ikut kami ngaji tiap hari rabu dan ahad di tempat ngaji kami"
Dengan agak kecewa akhirnya temen kami minta pamit untuk pulang. Dan kami persilahkan serta kami antar mereka berdua sampai di halaman rumah sambil kami berdo'a " ya Allah Selamatkan Teman teman Kami dari Fitnah Dunia dan Tunjukkanlah Teman Teman kepada jalan yang lurus"
Amiin... Amiin...Amiin