MEMUAT KEMBALI TULISAN USTAD AHMAD MUSLIM DI FANS PAGE @USTAD AHMAD MUSLIM
Ada 2 perkara dasar yang sepertinya sepele tetapi sangat mempengaruhi kehidupan kita. Jika kita tidak memiliki 2 hal ini maka bisa dipastikan kita akan sering salah langkah dalam kehidupan kita dan ujung-ujungnya masalah hidup akan datang bahkan bertubi-tubi dan semakin berat. 2 perkara yang saya maksud adalah keyakinan dan kesabaran.
Perkara pertama yang mesti kita miliki adalah keyakinan. Keyakinan bahwa seluruh kehidupan kita sudah diatur oleh Allah. Keyakinan bahwa Allah lah yang memberi rezeki kepada kita. Keyakinan bahwa Allah sudah memiliki rencana terhadap kita dan pasti rencananyalah yang akan terjadi kepada kita. Keyakinan bahwa rencana Allah pasti baik buat kita. Keyakinan bahwa janji Allah itu pasti benar. Keyakinan bahwa kita pasti akan dimintai pertanggungjawaban dari apa yang kita lakukan. Intinya keyakinan bahwa kita ini hamba yang lemah dan hanya karena kekuasaan Allah sajalah kita bisa melakukan dan mendapatkan sesuatu dan kepada Allah semua akan kembali.
Jika perkara pertama ini kita miliki, maka hidup kita akan tenang. Tenang karena kita punya Allah. Sama seperti tenangnya anak kita ketika kita ajak jalan-jalan di mal misalnya. Anak kita dengan enteng menunjuk dan meminta kepada kita apa yang dia mau, meskipun dia tidak punya uang sama sekali. Kenapa anak kita dengan mudahnya meminta sesuatu? Karena dia yakin ada kita, orang tuanya, yang pasti bawa uang dan mau membelikan untuknya. Kegelisahan hati kita sering kali berawal karena kita tidak memiliki keyakinan yang kuat akan kemahakuasaan Allah yang selalu menyertai kita. Seringkali kita berpikir kalau tidak begini bagaimana mungkin. Padahal bagi Allah segalanya sangat mungkin. Yang hari ini sedang dikejar-kejar hutang misalnya, lebih banyak berpikir bahwa kalau ia tidak bekerja lembur ia tidak akan mendapatkan tambahan penghasilan.
Dan bila tidak ada penghasilan tambahan bagaimana bisa membayar hutang? Pertanyaannya adalah apakah Anda yakin dengan kerja lembur pasti penghasilan bertambah, atau justru sebaliknya malah menambah biaya pengeluaran. Saya tidak menyalahkan anda untuk mencari penghasilan tambahan, tetapi benahi dulu keyakinannya. Yakinlah bahwa Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Allah bisa saja melunasi hutang Anda dengan jalan yang barangkali tidak pernah Anda pikirkan. Setelah Anda yakin bahwa yang bisa melunasi hutang Anda adalah Allah, lakukan ikhtiar dengan benar yang tidak melanggar aturan Allah. Ikhtiar awal yang harus dilakukan adalah memperbaiki hubungan dengan Allah.
Cintailah Allah dan rasulNya melebihi cinta kita terhadap yang lain bahkan terhadap diri kita. Orang yang mencintai Allah pasti akan melakukan apapun yang disukai Allah supaya Allah selalu memperhatikannya. Maka orang-orang yang mencintai Alah dan rasulNya pasti akan menjaga sholatnya, menjaga tahajud dan dhuhanya, berusaha puasa sunnah, banyak membaca quran dan mempelajari isinya, banyak berdzikir seperti yang diajarkan rasulullah, berkata jujur, amanah, berbuat baik kepada orang tua, saudara, teman, tetangga dan menjaga diri dari segala kemaksiatan. Inilah buah dari perkara keyakinan. Maka jika buah ini sudah ada di dalam kehidupan kita, apapun ikhtiar dunia kita pasti akan menjaga buah ini. Dan yakinlah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan ikhtiar Anda yang benar. Kalaupun belum ada hasilnya, maka Anda harus memiliki perkara kedua yaitu sabar.
Sabar adalah kemampuan menahan hawa nafsu untuk yakin akan kemahabenaran Allah dan tetap taat kepada Allah. Maksudnya, kita yakin sepenuhnya bahwa apa saja yang disampaikan Allah di dalam Al quran ataupun melalui rasulullah SAW adalah sesuatu yang benar dan pasti terjadi maka kita akan berupaya keras untuk melakukannya meskipun hawa nafsu kita menolak. Kita tetap taat kepada aturan Allah apapun kondisinya meskipun hawa nafsu kita memberontak. Intinya adalah kemampuan mengalahkan nafsu kita.
Seorang laki-laki yang sudah mau menikah dengan seorang perempuan akan bersabar untuk tidak menyentuhnya sedikitpun sampai dia mengucapkan ijab qabul akad nikah dengan wali perempuan, meskipun sebenarnya nafsunya sangat ingin melakukannya. Seseorang yang kepepet butuh duit akan bersabar untuk tidak hutang yang mengandung riba meskipun tawaran di depan mata dan persyaratannya pasti bisa dipenuhi, dan hatinya mengatakan ini solusi. Tapi dia yakin akan apa yang disampaikan Allah, bahwa Allah akan memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Akhirnya jalan yang diambil justru menambah sedekahnya. Dia rela tidak punya uang asalkan tidak melakukan dosa. Inilah kesabaran yang sesungguhnya, dan biasanya kita gagal disini. TIDAK SABAR.
Ketika salah satu dari dua perkara tadi tidak kita miliki, maka kita akan sering salah langkah. Keputusan-keputusan yang kita ambil lebih mengedepankan logika kita ketimbang logika Allah. Mengapa hari ini kita punya hutang yang menumpuk? Karena kita tidak yakin dan tidak sabar. Logika kita mengatakan kalau kita tidak KPR kapan kita punya rumah? Kita tidak yakin bahwa Allah bisa memberikan kita rumah tanpa KPR, tanpa harus mengangsur cicilan kredit. Logika kita terlalu sempit, matematika rezeki kita terbatas, sehingga ketika menghitung penghasilan yang ada saat ini kita membayangkan bahwa tidak mungkin bisa punya rumah sendiri tanpa kredit. Kita sering membatasi kekuasaan Allah yang begitu luas. Bumi ini punya Allah, kalau Allah mau tidak ada susahnya memberi kita sedikit saja dari bumi ini. Kalau sudah yakin bersabarlah. Kalaupun hari ini belum mendapatkan apa yang kita harapkan, ini hanya masalah waktu. Allah sedang menyusun rencana terbaik untuk hidup kita. Sabar saja.
2 perkara dasar ini memang tidak mudah tapi mesti kita upayakan ada dalam kehidupan kita. Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri. Apapun masalah kita pasti akan selesai, skenarionya bagaiamana itu terserah Allah. Tinggal yakin dan sabar saja.