INFO HERBAL :
Home » , , » REZEKI ADA DI MANA-MANA

REZEKI ADA DI MANA-MANA

Written By Unknown on Rabu, 11 Juni 2014 | 19.29

oleh : ustadz ahmad muslim

Suatu sore saya jalan-jalan ke pasar ikan di Semarang. Ada kejadian-kejadian yang membuat saya takjub. Begitu saya memasuki pasar sudah banyak antrian truk dan mobil pick up yang membawa ikan untuk di jual kepada pedagang pasar di situ. Ada puluhan ton berbagai jenis ikan yang mengantri untuk ditimbang. Dalam hati saya berkata”siapa yang makan semua ini?”. Nyatanya setiap hari mereka datang ke pasar dengan volume yang tidak jauh beda. Artinya semua itu akan habis dalam sehari. Subhanallah.Pikiran saya semakin kagum dengan kemahabesaran Allah. Di areal pasar yang luasnya tak lebih dari 1 Ha itu ternyata telah membawa rezeki bagi ribuan orang yang terlibat di dalamnya baik langsung maupun tidak langsung. Ikan-ikan yang dijual di pasar itu adalah hasil tangkapan dari banyak nelayan di berbagai daerah. Ada yang datang dari Jepara, Pati, Rembang, Kendal bahkan Tuban dan Lamongan.

Dari jumlah nelayan yang mensupply ikan sampai ke pasar tersebut mungkin sudah ratusan. Dari nelayan mereka jual ke pedagang pengepul didaerahnya masing-masing. Dari pengepul inilah kemudian ikan dijual ke pasar ikan ini. Ada puluhan pengepul yang menjual ikannya di pasar ini. Untuk membawa barangnya menuju pasar, umumnya pengepul menyewa jasa ekspedisi untuk mengangkut ikannya. Dari perusahaan ekspedisi ini,paling tidak ada 2 orang yang terlibat yaitu sopir dan kernetnya. Sesampainya di pasar,ikan-ikan yang dibawa dalam kemasan drum atau box itu selanjutnya ditimbang di pedagang yang membeli. Dalam proses ini setidaknya ada 2 orang yang terlibat langsung yaitu kuli angkut dan tukang timbang. Setelah ditimbang,barulah pedagang membayar ikan-ikan tersebut sesuai harga yang telah disepakati. Para Pedagang di pasar ikan ini beroperasi mulai sore menjelang maghrib sampai bakda subuh. Mereka menjual dagangannya kepada pedagang eceran yang datang membeli kepada mereka. Jumlah pedagang eceran yang datang ke pasar ini ada ratusan orang.

Subhanalllah, AllahuAkbar. Ternyata dari sebuah komoditas ikan saja dapat memberi sumber rezeki bagi ribuan orang. Bahkan saya sempat melihat seekor kucing yang sedang menikmati ikan yang jatuh dalam proses pengangkutan. Semakin saya merenung semakin takjub dan membenarkan firman Allah dalam QS 3:191 “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Membayangkan luasnya laut Indonesia membuat saya bersyukur bahwa kita memiliki sumber rezeki yang sangat banyak. Mungkin saja yang dieksplorasi para nelayan ini belum sampai 10% nya. Masih banyak jenis ikan yang tidak diambil. Masih banyak aneka kerang yang belum ditangkap. Masih banyak biota laut lainnya yang belum dikembangkan. Artinya potensi rezeki dari laut masih banyak yang belum digarap. Belum lagi kalau kita bicara potensi hasil pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, pertambangan, pariwisata dan industrinya. Sangat kaya negeri kita ini. Tapi mengapa masih banyak yang mengeluh sulit mencari rezeki?
Kesulitan seseorang dalam mencari rezeki kemungkinan ada 2 penyebabnya. Pertama, orang tersebut tidak mau berusaha untuk menjemput rezeki meskipun sumber-sumber rezeki sudah disediakan Allah sedemikian banyaknya.

Kedua, Allah memang sedang menyempitkan rezekinya. Jika Allah menyempitkan rezeki seseorang, maka tidak ada seorang pun yang mampu untuk melapangkannya. Sebaliknya, jika seseorang dilapangkan rezekinya, maka tidak ada seorang pun yang mampu menghalanginya.

Bayangkan saja jika di laut itu oleh Allah dibuat berangin kencang dan berombak tinggi berhari-hari bahkan berbulan-bulan, maka banyak orang yang disempitkan rezekinya oleh Allah. Mulai dari nelayan, pedagang pengepul, ekspedisi ikan beserta sopir dan kernetnya, pedagang besar dipasar beserta tukang timbang dan kulinya, pedagang eceran, restoran-restoran seafood dan karyawannya, serta pabrik pengolahan ikan beserta karyawan dan jaringan distribusinya. Sungguh sangat mudah sekali kalau Allah mau melumpuhkan rezeki suatu kaum. Sebaliknya, jika Allah membuat laut itu tenang, ikan-ikan berkembang biak dengan pesat sehingga jumlahnya lebih dari cukup untuk dikonsumsi manusia, maka akan banyak pula orang diberikan kelapangan rezeki. Ini berarti,kita sebagai manusia sebenarnya tidak memiliki kemampuan apa-apa dalam mendatangkan rezeki. Kita hanya diminta berikhtiar untuk menjemput rezeki, perkara hasilnya sangat tergantung kepada Allah.

Ikhtiar seperti apa yang mesti kita lakukan dalam menjemput rezeki? Ikhtiar yang sesuai aturan Allah dan rasulnya. Carilah ilmu syariah dulu sebelum anda berikhtiar, agar tidak terjerumus ke lembah dosa. Banyak orang yang lebih mengedepankan logikanya dalam berikhtiar sehingga menabrak aturan Allah. Ada orang yang terlibat riba dengan alas an butuh modal. Ada orang yang menipu dengan alas an untuk membiayai anak sekolah. Ada orang yang korupsi untuk menyenangkan anak istri. Ada juga yang terlibat bisnis narkoba karena ingin mempunyai rumah dan kendaraan. Padahal kalau Allah berkehendak, maka kita bisa mendapatkan apa saja tanpa harus melanggar aturan Allah. Dengan melanggar aturan Allah itu berarti kita siap-siap membeli kesengsaraan selamanya. Allah menyediakan siksa neraka kepada orang-orang kafir dan munafik. Sebuah kesengsaraan yang sangat berat dibandingkan kesengsaraan di dunia. Tinggal kita pilih, mau sabar dalam kesengsaraan di dunia atau pakai jalan pintas untuk menuju kesengsaraan abadi.

Kalau kita memahami bahwa sejatinya rezeki yang dihadirkan kepada kita semata-mata karena Allah sedang melapangkan rezekinya kepada kita, maka kita tidak akan menjadi orang yang sombong ketika berada dalam kelapangan. Sebaliknya ketika dalam kesempitan pun kita tidak akan mengeluh, karena kita sadar bahwa Allah punya maksud yang baik dengan keadaan kita sekarang.

Apapun kondisi anda sekarang ini, syukurilah karena kalau kita mau jujur posisi kita saat ini pun tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Ini semua karunia Allah. Teruslah berusaha mendekat kepada Allah. Semakin anda dekat kepada Allah, maka Allah pun akan memberikan rezeki yang lebih baik. Bukan hanya di dunia tapi juga di surga. Insya Allah kita termasuk di dalam golongan ini. Amin.
Share this article :

TWIIT

MTA.OR.ID |

GALERI RUFAIDHOH HERBA CENTER

hidayatullah.com

 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PESANTREN KHALIFAH INSAN MULIA - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website