Di sampaikan dalam kajian Rutin Rabu sore,
14 Mei 2014 di Majelis Tafsir Alquran Perwakilan Rembang
Oleh :
Ustadz Priyono
Ali bin
Abuthalib berkata : Ketika kami berada
diperkebunan Baqi'il qharqad mengantar jenazah, tiba tiba Rasulullah SAW
bersabda.
"Tidak
ada seseorang diantara kalian melainkan sudah ditentukan tempatnya dalam surga
atau neraka". sahabat bertanya "Ya Rasulullah, apakah boleh kita
berserah saja pada ketentuan itu?" Jawab Nabi SAAW, "beramallah, maka
setiap orang akan ringan mengerjakan apa yang telah ditentukan untuknya",
Kemudian Nabi SAW membaca ayat "Fa-ammaa man a'thoo wat-taqoo, wa
shoddaqo bil-husnaa, sampai lil-yusroo". [HR. Bukhori]
Dilain
riwayat, dari Ali juga : Ketika kami mengantar jenazah di Baqi'il Gharqad maka
datanglah Nabi SAW lalu kami duduk di sekeliling beliau. Nabi SAW memegang
tongkat kecil sambil mengungkit tanah, kemudian beliau bersabda "Tidak
ada seorangpun diantara kalian melainkan telah ditempatkannya tempat di surga
atau neraka (melainkan telah ditentukan nasib baik atau buruknya) Ada seseorang
yang bertanya , " Ya Rasulullah, tidakkah kita berserah diri saja pada
ketentuan itu dan tidak usah beramal". Jawab Nabi SAW " Maka orang
yang akan bahagia,dia akan merasa ringan dan senang melakukan amal perbuatan yang
menuju kebahagiaan itu. Sedang orang
orang yang akan celaka , mereka akan memilih amal perbuatan yang mencelakakan”.
Kemudian Nabi SAW membaca ayat 5 sampai 10 surat al-lail ini [Bukhari, muslim,
abudawud, tirmidzi san nasaiy]
Jabir bin abdullah RA bertanya, “Ya
Rasulullah, apakah amal perbuatan kami ini sesuatu yang telah ditentukan,
ataukah kamisendiri yang baru mengadakannya?” Jawab Nabi SAW, “ Setiap orang
yang ringan dan senang mengerjakan apa yang telah di tentukan baginya [HR.
Muslim dan ibu Jarir]
Ibnu Jarir dan Abi Hatim keduanya
meriwayatkan hadits bahwa RasulullahSAW telah bersabda “Tidak Ada suatu hari
dimana mataharinya terbenam, melainan disamping matahari itu ada dua malaikat
yang berseru dan seruan itu di dengar oleh semua makhluk di bumi kecuali
manusia dan jin. Seruan malaikat itu berbunyi ( yang artinya) “ Ya Allah, berilah ganti
kepada orang yang bershadaqah, berinfak
dan memberikan nafkah. Dan berikanlah kepada orang yang kikir itu kecuresan”.
Dan Allah menurunkan keterangannya dalam Alqur’an surat Al-Lail : 5-10 ini.
Ibnu Jarir juga meriwayatkan bahwa ayat
ayat ini turun mengenai kejadian Abu bakar Ash Sidiq RA, ketika di Makkah ia
biasa memerdekakan budak budak wanita
tua yang masuk islam, maka ditegur oleh ayahnya, “hai anakku, perhatikanlah
kamu memerdekakan orang yang lemah, andaikan kamu memerdekakan orang orang yang
kuat, akan dapat membantumu, bahkan akan membelamu” Jawab Abubakar, “Hai ayah,
saya hanya ingin pahala dari Allah” Maka turunlah ayat 5-7 surat Al-lail ini.
Ahmad
meriwayatkan dari Ibnu Umar RA, ia berkata : “Umar bin khattab bertanya . “ Ya
Rasululllah, apakah amal yang kami lakukan ini sesuatu yang ditentukan sejak
dahulu, atau baru kami melakukkannya?” Jawab Nabi SAW, “ Sesuatu yang telah
ditentukan dalam ’ajal. Maka beramallah hai putra Al-Khattab, maka setiap orang
akan condong, ringan untuk mengamalkan apa yang telah di taqdirkan untukknya. Jika
ia orang yang beruntung , maka ia akan mengerjakan amal orang orang yang telah
mencapai bahagia, sebaliknya, bila ia akan
binasa, maka ia cenderung ringan melakukan amal orang yang celaka
binasa.
Ibnu Jarir
meriwayatkan dari Basyir Ka’ab Al Adawaiy, ia berkata : ada adua pemuda datang
dan bertanya kepada Nabi SAW, “ Ya Rasulullah, apakah yang akan kami amalkan
ini sudah tercantum dalamlauh Mahfuds dan di taqdirkan Allah atau baru kami
beramal?”. Jawab Nabi SAW, bahkan dalam apa yang di taqdirkan untukmu”, Lalu
keduanya bertanya. “Lalu gunanya apa kami beramal?” Jawab Nabi SAW, “
beramallah, maka masing masing akan ringan dan condong mengamalkan apa yang
akan membawa nasibnya” ahmad juga meriwayatkan hadits yang senada dari Abu Darda’
RA.