INFO HERBAL :
Home » , , » Larangan dengki

Larangan dengki

Written By Unknown on Selasa, 03 Juni 2014 | 18.58

 
Dengki adalah perasaan tidak senang ketika melihat atau mendengar
saudaranya mendapat ni'mat, dan ia merasa gembira apabila melihat atau
mendengar ni'mat yang ada pada saudaranya itu berkurang atau hilang sama
sekali.
Firman Allah SWT :

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai shubuh, (1)
dari kejahatan makhluq-Nya, (2)
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (3)
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, (4)
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki". (5) [QS. Al-Falaq :1-5]

Hadits-hadits Nabi SAW :
Dari Anas bin Malik RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian saling membenci, jangan saling mendengki, jangan saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Dan
tidak halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari”.[HR. Bukhari juz 7, hal. 88]

Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Jauhkanlah kalian dari buruk sangka, karena sesungguhnya buruk sangka itu sedusta-dusta (perkataan hati). Dan janganlah kalian saling mencari-cari aib, janganlah saling mencari-cari kesalahan, janganlah saling mendengki, janganlah saling membelakangi, janganlah saling membenci, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. [HR. Bukhari juz 7, hal. 88]

Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling bersaing yang tidak sehat, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi, janganlah seseorang diantara kalian menawar tawaran orang lain, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Orang Islam itu saudaranya orang Islam yang lain. Tidak boleh berlaku dhalim kepadanya, tidak boleh membiarkannya (dengan tidak mau menolongnya), dan tidak boleh menghinakannya. Taqwa itu di sini". Beliau sambil mengisyaratkan ke dadanya, tiga kali. "Cukuplah seseorang itu berbuat jahat apabila ia merendahkan saudaranya orang Islam. Setiap orang Islam terhadap orang Islam yang lain adalah haram darahnya, harta bendanya dan kehormatannya. [HR. Muslim juz 4, hal. 1986]

Dari Zubair bin 'Awwam RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Akan menjalar kepadamu sekalian penyakit ummat-ummat sebelum kalian, yaitu dengki dan kebencian yang sangat. Kebencian yang sangat itu adalah pencukur, yaitu pencukur agama, bukan pencukur rambut. Demi Tuhan yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, tidaklah kalian beriman sehingga kalian saling berkasih sayang. Maukah aku beritahukan kepada kalian suatu perkara, apabila kalian melakukannya niscaya kalian saling berkasih sayang ?
Tebarkanlah salam diantara kalian”. [HR. Baihaqi juz 10, hal. 232]

Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Hati-hatilah kalian terhadap dengki, karena  sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar”, atau beliau bersabda, “(memakan) rumput”. [HR. Abu Dawud juz 4, hal. 276, no. 4903, dla’if karena dalam sanadnya ada kakeknya Ibrahim bin Abu Usaid, ia majhul]

Dari Anas bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Dengki itu bisa memakan kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Shadaqah itu bisa menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api, shalat itu adalah cahayanya orang mukmin dan puasa itu adalah perisai (bisa menjauhkan) dari neraka". [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1408, no. 2410, dlaif, karena di dalam sanadnya ada ‘Isa bin Abu ‘Isa, ia matruk]

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Aash dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apabila telah dibukakan untuk kalian negeri Persia dan Romawi, bagaimana nanti keadaan kalian ?”. ‘Abdur Rahman bin ‘Auf berkata, “Kami akan mengatakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kami”. Rasulullah SAW
bersabda, “Atau tidak seperti itu ?. Kalian saling bersaing, lalu saling mendengki, lalu saling membelakangi, lalu saling membenci atau seperti itu, kemudian kalian pergi kepada orang muhajirin yang miskin-miskin, lalu kalian menjadikan sebagian mereka pemimpin bagi sebagian yang lain”. [HR. Muslim juz 4, hal. 2274]

Dari Abu Malik Al-Asy’ariy bahwsanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak mengkhawatirkan terhadap ummatku kecuali dari tiga perkara. Banyak harta pada mereka, lalu mereka saling mendengki kemudian saling bunuh-membunuh. Dan mereka dibukakan Kitab, lalu menjadikan orang
mukmin mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya kecuali Allah, dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan, “Kami beriman kepadanya, semua itu dari Tuhan kami”. Dan tidaklah mengambil pelajaran (padanya) kecuali orang-orang yang mempunyai akal. Dan mereka memandang orang yang mempunyai ilmu lalu menyia-nyiakannya dan tidak mempedulikannya”. [HR. Thabaraniy juz 3, hal. 292, no. 3442]

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata : Dahulu ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Sekarang akan muncul ditengah-tengah kalian seorang laki-laki ahli surga". Lalu muncullah seorang laki-laki dari kaum Anshar yang dari jenggotnya masih menetes air wudlunya sambil menenteng
dua sandalnya dengan tangan kirinya. Kemudian pada hari berikutnya Nabi SAW bersabda seperti itu lagi, lalu muncul orang laki-laki itu lagi seperti pada kali yang pertama. Kemudian pada hari yang ketiga, Nabi SAW bersabda seperti sabdanya itu lagi, lalu muncullah orang laki-laki itu lagi seperti keadaannya yang semula. Maka setelah Nabi SAW bangkit, Abdullah bin 'Amr bin Al-‘Aash lalu mengikuti orang tersebut dan berkata, "Sesungguhnya aku sedang berselisih dengan ayahku,lalu aku bersumpah tidak akan datang
padanya selama tiga hari, maka jika engkau bisa memberikan tempat kepadaku, aku akan ikut kamu singgah di rumahmu dan kamupun bisa melakukan kegiatanmu seperti biasa". Orang tersebut menjawab, "Ya, boleh".
Anas berkata, "Maka adalah Abdullah bin 'Amr menceritakan bahwa ia bermalam bersama orang laki-laki tersebut selama tiga malam, maka iapun tidak melihatnya bangun shalat malam, hanya saja apabila ia terbangun dari tidurnya, berbolak-balik pada tempat tidurnya selalu menyebut Allah 'Azza wa
Jalla dan bertakbir, hingga datang waktu shalat Shubuh. Abdullah (bin 'Amr) berkata, "Hanya saja aku tidak pernah mendengarnya ia berkata kecuali kebaikan. Maka setelah berlalu tiga malam itu dan hampir-hampir aku meremehkan amalan orang tersebut, lalu aku berkata, "Wahai hamba Allah, sesungguhnya antara ku dan antara ayahku tidak ada kemarahan dan tidak pula pemutusan hubungan, akan tetapi karena aku mendengar Rasulullah SAW bersabda tertuju kepadamu sampai tiga kali (yaitu), "Sekarang akan muncul ditengah-tengah kalian seorang laki-laki ahli surga", lalu engkau muncul pula tiga kali. Maka aku ingin singgah dirumahmu supaya aku bisa melihat amalanmu sehingga aku bisa mencontohnya, tetapi aku tidak melihat engkau
mengamalkan banyak amalan, lalu apa yang menyebabkan kamu sampai Rasulullah SAW bersabda demikian ?" Orang laki-laki tersebut menjawab : "Tidak ada itu semua kecuali apa yang engkau telah melihatnya". Maka setelah aku berpaling akan pulang, dia memanggilku lalu berkata : "Tidak ada itu semua kecuali apa yang engkau telah melihatnya. Hanya saja tidak ada pada diriku perasaan dendam kepada seorangpun dari kaum Muslimin, dan tidak ada pula perasaan dengki pada diriku kepada seorangpun atas kebaikan yang Allah berikan kepadanya". Berkata Abdullah (bin 'Amr) : "Inilah yang menyebabkan (kelebihan) kamu, dan itulah yang kami tidak mampu melakukannya". [HR. Ahmad, juz 4, hal.332, no. 12697]

Dari Ausath bin Isma’il Al-Bajaliy bahwasanya ia mendengar Abu Bakar bercerita, ketika itu masih pada tahun pertama dari wafatnya Nabi SAW, ia berkata : Rasulullah SAW pernah berdiri di tempatku ini, (kemudian Abu Bakar menangis), kemudian beliau mengatakan : Nabi SAW bersabda, “Wajib atas
kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya jujur itu bersama kebajikan, dan keduanya di surga. Dan jauhkanlah diri kalian dari berdusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka. Mohonlah ‘afiyat (kesehatan) kepada Allah, karena sesungguhnya sesudah seseorang diberi keyaqinan,
tidak ada pemberian yang lebih baik daripada kesehatan. Dan janganlah saling mendengki, jangan saling membenci, jangan saling memutuskan hubungan, jangan saling membelakangi, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 1265, no. 3849]

                                                             ~oO[ @ ]Oo~
Share this article :

TWIIT

MTA.OR.ID |

GALERI RUFAIDHOH HERBA CENTER

hidayatullah.com

 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PESANTREN KHALIFAH INSAN MULIA - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website