INFO HERBAL :
Home » , » PEKA TERHADAP SINYAL ALLAH

PEKA TERHADAP SINYAL ALLAH

Written By Unknown on Kamis, 10 April 2014 | 23.38


oleh Ustadz Ahmad Muslim
Kalau kita mau memperhatikan dengan seksama setiap kejadian yang ada di sekitar kita, maka kita pasti menyadari bahwa Allah sedang memberi sinyal peringatan kepada kita. Peringatan apa? Peringatan untuk meyakini bahwa semua kejadian ini adalah kekuasaan Allah. Peringatan supaya kita bergegas kembali ke jalan Allah. Peringatan untuk segera memenuhi perintah dan meninggalkan larangan Allah. Peringatan untuk terus bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan. Peringatan untuk bersabar dalam meghadapi musibah dan kesulitan hidup. Peringatan untuk terus menambah ilmu. Dan masih banyak lagi peringatan yang bisa kita dapatkan jika selalu mengingat Allah dan memikirkan kejadian-kejadian di sekitar kita.
Sayangnya jarang sekali kita mau mentafakkuri kejadian tersebut karena dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan alami, ya pasti terjadi. Sebagai contoh perhatikan diri kita sendiri. Setiap kali ulang tahun, kita merasa bahagia usia kita bertambah. Dan sebagai wujud "kesyukuran" itu, sebagian diantara kita membuat pesta ulang tahun bahkan besar-besaran. Mestinya kalau kita selalu berdzikir (ingat) kepada Allah, kita akan menyadari di saat usia bertambah maka jatah waktu kita (umur) di dunia semakin berkurang. Itu artinya kita harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah kita lakukan di dunia. Maka ulang tahun pada dasarnya adalah sinyal Allah untuk kita mengintrospeksi terhadap diri kita, apakah umur kita lebih banyak kita gunakan untuk ibadah menambah pahala atau justru banyak maksiat menambah dosa. Seandainya kita paham bahwa itu adalah sinyal Allah, maka kita tidak akan larut dalam pesta tetapi justru memperbanyak istighfar dan segera me-reset perubahan diri untuk menjadi hamba Allah yang bertakwa.
Untuk menjadi hamba yang bertakwa, kita mesti berusaha maksimal untuk melaksanakan segala perintah Allah dan meninggalkan laranganNya. Selama 24 jam dalam sehari, Allah mengirimkan sinyal kepada kita untuk menjadi orang taat. Selama 5 kali sehari kita mendengar suara adzan, itu adalah sinyal supaya kita segera menghadap Allah. Maka kalau kita peka, kita akan segera mengambil air wudhu dan menuju masjid untuk sholat jamaah (bagi laki-laki). Sayangya diantara kita masih banyak yang belum peka, sehingga menganggap angin lalu suara adzan tersebut sama dengan suara penjaja sol sepatu yang lewat di depan rumah kita, karena menganggap kita sedang tidak butuh sol sepatu. Padahal Allah lah yang menghidupkan kita, memberi kita rezeki, memberi apapun yang kita butuhkan bahkan tanpa pernah memintanya. Bayangkan, jika Allah berkehendak, Allah bisa mengambil pendengaran kita sehingga kita tidak akan mendengar suara adzan selamanya. Orang yang paham akan segera datang ketika Allah memanggil, seperti ketika seorang bawahan dipanggil atasan. Apapun kondisinya, dia akan berupaya menghadapNya. Dia tidak akan menyamakan suara adzan dengan suara tukang sol sepatu, yang akan direspon jika dia butuh. Dia tidak menjadi orang yang segera menghadap Allah ketika butuh pertolongan Allah, tetapi ketika apa yang diinginkannya sudah tercapai dia tidak merespon lagi. Dia tetap istiqomah menjadi orang yang taat dalam kondisi apapun. Orang yang paham adalah orang-orang yang selalu merasa butuh kepada Allah. Dengan kepahamannya itu dia menjadi peka atas sinyal-sinyal yang diberikan Allah Swt.
Dengan kondisi itu dia tidak akan mengeluh. Kesulitan apapun dia anggap sebagai sinyal bahwa dirinya tidak memiliki kekuatan apa-apa selain kekuatan yang diberikan Allah. Dia tidak mempunyai kekuasaan apapun untuk menarik rezeki semaunya kecuali rezeki yang sudah ditetapkan kepadanya. Bagi orang yang paham, kesulitan adalah sinyal bahwa dirinya mempunyai banyak dosa, dan Allah yang Maha Pengampun sedang memproses pengampunannya melalui kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Orang yang paham tahu bahwa siksa di akhirat jauh lebih berat dari siksa di dunia, maka dia akan menerima segala kesulitan untuk meraih ampunan Allah. Dia akan terus beristighfar dan memperbaiki ibadahnya, memperbanyak amal sholehnya. Dia paham bahwa akibat dosa yang dilakukannya, Allah sedang mengingatkannya.
Maha benar Allah yang berfirman "Sesungguhnya didalam penciptaan langit dan bumi dan pergiliran siang dan malam, menjadi tanda-tanda (sinyal) bagi orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang selalu mengingat Allah pada saat berdiri, duduk dan berbaring. Dan mentafakkuri penciptaan langit dan bumi dan berkata "ya tuhan kami tidak ada satupun yang Kau ciptakan sia-sia. Maha suci Engkau, maka jauhkanlah kami dari siksa neraka."" (QS:3:190-191).
Semoga kita termasuk orang-orang berakal, yang selalu mengingat Allah, selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikanNya termasuk sinyal-sinyalnya, dan akan terus memperbaiki diri meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan sehingga kita dijauhkan dari api neraka.
Share this article :

TWIIT

MTA.OR.ID |

GALERI RUFAIDHOH HERBA CENTER

hidayatullah.com

 
Support : Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PESANTREN KHALIFAH INSAN MULIA - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website